✿ KRITERIA TULISAN YANG BAGUS
Setiap
orang memiliki selera sendiri-sendiri dalam menilai sebuah tulisan. Tetapi,
hendaknya
kita berkiblat kepada pendapat orang yang dinilai berkompeten
menelaah
karya tulis sesuai dengan pendidikan dan reputasinya.
Tulisan yang
Tulisan yang
bagus
juga seharusnya bebas dari “pesan sponsor” yang lazimnya adalah
penguasa.
Dan akhirnya, nilai suatu tulisan pun ditentukan oleh budaya dan pola
pikir
masyarakat pada zamannya.
Normalnya,
tulisan bagus memenuhi kriteria-kriteria standar sebagai berikut.
1.
Mengungkapkan Hal-Hal Baru, Sebuah tulisan sudah tergolong bagus
apabila
ia
mengungkapkan hal-hal baru. Contoh paling gampang dapat ditemukan dalam
jurnal-jurnal
ilmiah. Publikasi hipotesis yang menyatakan bahwa virus HIVpenyebab penyakit
AIDS oleh Dr. Robert Gallo langsung dianggap tulisan bagus
karena
jelas mengungkapkan hal baru.
2.
Benar dan Lengkap. Mana mungkin
berita atau cerita bohong bisa jadi tulisan
bagus?
Memang menghebohkan, tetapi itu tidak bagus. Mengesampingkan fiksi
atau
kisah fantasi, jelas tulisan bagus harus juga mengandung kebenaran dan
lengkap
(faktual).
Tengoklah, berita atau artikel “feature” di surat kabar
Tengoklah, berita atau artikel “feature” di surat kabar
bereputasi
baik selalu menjunjung nilai-nilai kejujuran dan berprespektif
komprehensif;
berbeda dengan tulisan di “koran kuning” yang hanya
mementingkan
sensasi.
3.
Merupakan Pendapat/Ide Orisinal.
Tulisan yang bagus biasanya sekaligus
merupakan
pendapat orisinal penulisnya. Kolom atau opini yang dimuat dalam
media
massa dianggap bagus apabila mencerminkan pendapat/solusi/saran
orisinal
penulisnya atas suatu kejadian atau masalah.
Tulisan yang tidak berisi
ide
baru tak dapat dikatakan bagus, walaupun penyajiannya memikat.
4. Isinya Menggugah. Isi tulisan yang
bagus bisa menggugah pembacanya untuk
berbuat
hal positif, memerbaiki karakter dan moral masyarakat, atau paling tidak,
memberi
inspirasi yang mencerahkan.
5.
Temanya Istimewa. Tema yang tidak
biasa dapat menyulap sebuah tulisan
menjadi
bernilai tinggi dan bagus.
Ketika orang ramai menulis tentang
pentingnya
menghentikan pengeluaran izin baru bagi penebangan hutan, Anda
dapat
menulis soal kelangkaan bahan baku kayu yang mungkin dialami pabrik
kayu
lapis dan industri mebel kayu sebagai konsekuensinya. Hasil karya ini bisa
dianggap
tulisan bagus karena temanya berbeda dengan pandangan umum.
6.
Mengandung Kejutan. Novel-novel
detektif, “suspense” atau “thriller”
mengandalkan
ketegangan dan kejutan untuk menjadi karya terpoluler dan
terbaik.
7.
Menyangkut Peristiwa Besar . Analisis-analisis
yang ditulis menyangkut suatu
peristiwa
besar berpotensi menjadi tulisan bagus. Misalnya, pandangan baru
atas
Revolusi Perancis (1789) atau pendaratan Apollo II di bulan (1963) selalu
menarik
dan berpeluang menjadi karya bagus, biarpun mundur menentang
waktu.
8. Mengenai Orang Ternama. Hillary Clinton menulis sepenggal otobiografinya, “It
8. Mengenai Orang Ternama. Hillary Clinton menulis sepenggal otobiografinya, “It
Tooks
a Village”, dan laris sebab ia pernah menjadi Ibu Negara Amerika Serikat.
Semua
orang ingin tahu tentang pengalamannya selama mendampingi Presiden
Bill
Clinton (1992 — 2000).
Kalau Suminah juga menulis riwayat hidupnya, pasti
Kalau Suminah juga menulis riwayat hidupnya, pasti
sulit
menjadi tulisan yang diminati, sebab orang tidak mengenal siapa Suminah.
9.
Bahasanya Bagus. Karya Linus Suryadi
Ag, “Pengakuan Pariyem”, diakui
bagus,
teristimewa karena ditulis dalam format prosa lirik dengan kata-kata yang
indah
dan mendalam. Biasanya karya yang dikategorikan bernilai sastra, apalagi
puisi,
selain temanya menyentuh, bahasanya juga luar biasa.
10.
Penulisnya Top. Jika enak atau
tidaknya makanan bergantung kepada keahlian
juru
masak yang mengolahnya, maka bagus tidaknya karya tulis pun sering kali
ditentukan
oleh siapa penulisnya. Sekali seorang penulis menghasilkan karya
bagus,
maka karyanya selanjutnya cenderung dianggap bagus pula.
11.
Terpublikasi Melalui Media Tepat Tulisan bagus juga perlu dipublikasikan
melalui
media yang tepat dan dengan cara yang baik. Cerita pendek yang dimuat
dalam
Majalah Sastra Horizon, umpamanya, selalu ditafsirkan sebagai cerpen
bagus.
Dalam kata-kata lain, tulisan yang bagus sekalipun tidak akan tampak
bagus
apabila dipublikasikan melalui media yang “salah”.
Semakin
banyak suatu tulisan memenuhi kriteria-kriteria di atas, semakin bagus
pula
nilai tulisan itu. Jadi, untuk menghasilkan tulisan yang dapat dinilai bagus,
Anda
perlu berusaha merancang dan mengerjakannya mengikuti koridor batas-
batas
kriteria di atas.
Tulisan
Anda memang tak dapat disaring lolos melalui semua kriteria tersebut,
sebab
nilai sebuah karya tulis pun memang perlu ditentukan terlebih dahulu
kategorinya
sebelum diuji mutunya menurut kriteria yang sesuai. Jika Anda menulis
roman,
contohnya, tentu tidak perlu menyajikan data dan mungkin tidak selalu
harus
ada hubungannya dengan orang-orang tersohor.
Bagus
tidaknya karya tulis dapat ditentukan pula oleh golongan pembacanya
sendiri-sendiri.
Maksudnya, suatu tulisan bisa dinilai bagus oleh kalangan pembaca
tertentu,
tetapi sebaliknya, dianggap tidak bagus oleh kelompok pembaca lain.Karya
Pramoedya Ananta Toer menjadi contoh yang tepat.
Meskipun berbaur
Meskipun berbaur
dengan
alasan politik dan ideologi, karya P.A. Toer pada satu sisi dicemooh oleh
golongan
tertentu, tetapi pada sisi lain dipuji oleh golongan yang berbeda.
TOTAL PENAYANGAN LAMAN
Diberdayakan oleh Blogger.
Datos personales
- Unknown